Minggu, 01 Desember 2013

LAPORAN AKHIR AGROKLIMAT



BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Iklim merupakan faktor yang berpengaruh dalam kegiatan pertanian. Maka dari itu  pengaruh unsur unsur cuaca dan iklim sangatlah penting, yaitu bagi keberlangsungan kegiatan pertanian sehingga mampu membawa dampak yang positif yaitu peningkatan hasil panen. Hal tersebut perlu diperhatikan karena iklim dan cuaca sangat berpengaruh terhadapperkembangan tanaman sehingga berpengaruh pula terhadap hasil yang akan diperoleh saat panen yang akan datang. Cuaca adalah keadaan udara pada tempat yang  sempit dan dalam   keadaan yang akan ditimbulkan dari semua perpaduan unsur unsur tesebut. Sebagai contohnya yaitu apabila intensitas cahaya meningkat, maka suhu udara meningkat yang menyebabkan kelembapan menjadi rendah maka penguapan menjadi tinggi, dan timbulnya awan diangkasa menjadi banyak, kemudian apabila terjadi kondensdasi maka akan timbul presipitasi (hujan).
Apabila kita sudah mampu mempelajari unsur unsur cuaca serta mampu mengaitkan terhadap kejadian alam yang terjadi, maka kita dapat menghubungkan dengan waktu musim tanam dan memilih tanaman yang cocok dengan keadaan yang ada. Sebagai contoh kita telah dapat memperkirakan musim tanam yang akan datang akan jatuh pada bulan apa, serta tanaman apa yang akan kita tanam pada musim tersebut.

B.     TUJUAN
Praktikum agroklimatologi tentang pengenalan alat-alat klimatologi ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja alat-alat yang digunakan di stasiun cuaca.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.  ALAT PENGUKUR TEKANAN UDARA
Tekanan udara adalah gaya berat/ gaya tekan udara pada suatu luasan tertentu. Persamaan fisis untuk mengetahui tekanan udara adalah :
image0021
Perhitungan dilakukan dengan metode pipa U, dimana tekanan pada pipa A akan sama dengan tekanan di pipa B, sehingga bila kolom udara pada salah satu kolom difakumkan dan massa fluida (m) serta konstanta grafitasi (g) diketahui maka tekanan pada pipa terbuka (identik dengan tekanan udara lingkungan) akan diketahui.
2.1.1   Barograph
http://799m.files.wordpress.com/2010/07/barograph.jpgBarograph adalah alat ukur tekanan udara yang dapat mencatat sendiri, prinsip kerjanya sama dengan Barometer Aneroid yang dilengkapi dengan tangkai pena penunjuk dan pias yang dilekatkan pada sebuah tabung jam yang berputar. Skala pias barograph, pada umumnya adalah antara tekanan udara 970 sampai dengan 1050 mb. Pada Barograph merk R.Fuess type 78a, tangkai penghubung antara tabung Vidi dengan tangkai pena diberi lubang-lubang pin. Fungsinya untuk penunjukkan pena pada skala-skala tekanan udara tertentu, sehingga alat ini dapat dioperasikan sampai dengan tekanan udara 825 mb.atau sampai dengan ketinggian antara 1100 sampai dengan 1350 meter dari permukaan laut. Semakin banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin peka.





Gambar 1 : Contoh Fisik Barograph Tipe Aberoid
Description: image0221
Gambar 2 : Bagian Dasar Barograph

2.1.2   Barometer Air Raksa
Barometer air raksa (merkuri) berfungsi untuk mengukur tekanan udara. Barometer air raksa terbuat dari tabung gelas dengan ketinggian sekitar 84 cm dan tertutup pada ujung atasnya. Sedang ujung tabung satunya dibiarkan terbuka serta dicelupkan dalam wadah yang berisi air raksa. Daerah vakum terbentuk dekat ujung atas tabung kaca karena tabung tidak sepenuhnya terisi dengan air raksa.
barometer air raksa1 150x150 Apa itu Barometer Raksa? Prinsip Kerja  Barometer Air Raksa
Gambar 3 : Barometer Air Raksa
Prinsipnya, pada suhu dan tekanan normal tinggi air raksa berkisar pada 76 cm. Karena terdapat daerah hampa di bagian atas barometer, kolom merkuri tidak mengalami tekanan dari ujung atas tabung kaca. Jadi, kolom merkuri di tabung kaca naik atau turun karena efek tekanan atmosfer pada permukaan wadah air raksa sehingga mencerminkan tekanan atmosfer total pada tempat tersebut.
Pompa vakum merupakan alat yang digunakan untuk mengisi barometer raksa dengan air raksa. Pompa vakum membuat tabung kaca menjadi hampa. Air raksa kemudian ditarik ke dalam tabung gelas dari wadah dan mengisi sebagian tabung kaca. Salah satu fitur unik dari barometer raksa adalah bahwa tingi raksa tidak akan berubah meskipun ukuran tabung kaca yang digunakan berbeda ukuran. Hal ini karena level air raksa dalam tabung kaca hanya bergantung pada tekanan atmosfer.
Untuk meningkatkan akurasi, barometer raksa bisa dilengkapi dengan dua peralatan tambahan. Pertama adalah skala verneir yang membantu pembacaan barometer agar lebih akurat dibanding hanya menggunakan skala barometer biasa. Kedua adalah termometer yang digunakan sebagai pengoreksi terhadap kesalahan faktor luar seperti perubahan kepadatan air raksa dan perubahan bahan.
Meskipun barometer bisa dibuat dengan cairan apapun, ada beberapa sifat raksa yang membuatnya menjadi substansi ideal untuk barometer. Air raksa lebih padat daripada kebanyakan cairan lainnya dengan titih didih tinggi. Air raksa juga relatif mudah didapatkan.
Syarat penempatan :
a.         Ditempatkan pada ruangan yang mempunyai suhu tetap (Homogen)
b.        Tidak boleh kena sinar matahari langsung
c.         Tidak boleh kena angin langsung
d.        Tidak boleh dekat lalu-lintas orang
e.         Tidak boleh dekat meja kerja
f.         Penerangan jangan terlalu besar, maximum 25 watts
Cara pemasangan :
a.         Dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat
b.        Tinggi bejana + 1 m dari lantai
c.         Sebaiknya dipasang di lemari kaca
d.        Latar belakang yang putih untuk memudahkan pembacaan
Cara membaca :
a.         Baca suhu yang menempel pada Barometer
b.        Naikkan air raksa dalam bejana, sehingga menyinggung jarum taji
c.         Skala Nonius (Vernier) sehingga menyinggung permukaan air raksa
d.        Baca skala Barometer dan skala Nonius
e.         Gunakan koreksi yang telah disediakan
Cara membawa (Transport) :
a.         Barometer dibalik pelan-pelan sehingga bejana berada di atas.
b.        Masukkan dalam kotak transport, dengan bejana tetap diatas
c.         Membawanya bejana harus tetap berada diatas
Koreksi-koreksi :
a.         Koreksi Index
b.        Koreksi Lintang
c.         Koreksi Tinggi  : Untuk membandingkan tempat-tempat tertentu diperlukan tekanan udara diatas permukaan laut.
d.        Koreksi Suhu    : Jika pembacaan lebih tinggi dari 0 0C, maka pembacaan Barometer dikurangi dengan koreksi suhu ini, jika lebih rendah dari 0 0C koreksi ditambah.

2.1.3   Barometer Aneroid
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT4Chx5kt8Sd_AxS6w6DuZjQy6Rgo1DU4cNTENVLLRX7v7cKHQlOw
Gambar 4 : Barometer aneroid
Barometer aneroid merupakan instrumen digital yang mengukur tekanan atmosfer dengan muatan listrik. Barometer aneroid terdiri atas cakram atau kapsul yang terbuat dari lembaran tipis logam. Logam tersebut memiliki dua strip logam kecil pada kedua sisi interiornya. Strip logam ini dihubungkan dengan arus listrik. Saat tekanan udara naik atau turun, logam akan ikut memuai atau menciut. Ketika logam memuai atau menciut, jarak antara dua strip logam dan waktu kontak dengan arus listrik juga akan bervariasi. Barometer lantas mengukur panjang muatan listrik dan mengkonversinya menjadi pembacaan tekanan udara.
Sedikitnya ada 2 jenis barometer aneroid, yaitu:
a.         Jenis Bourdon : Terdiri dari sebuah pipa besi/ baja yang melengkung, berbentuk oval. Gaya pegas pipa ini sama dengan tekanan udara. Perubahan tekanan udara menyebabkan perubahan bentuk ke-oval-an dari pipa, sehingga jarum penunjuk akan bergerak. Pergerakan jarum tersebut kemudian dikonversi dalam skala tekanan udara.
b.        Jenis Vidi : Bagian terpenting ialah kapsul/ cell dari besi/baja, isinya dikosongkan/ hampa udara, permukaan atas dan bawah bergelombang. Kapsul/ cell ini biasanya terdiri dari 7 atau 8 lapisan. Jika tekanan udara naik, maka kapsul/ cell ini tertekan dan menarik sebagian dari tuas (lever) ke bawah, bagian lainnya akan naik menggerakkan jarum penunjuk. Jika tekanan turun, akan terjadi sebaliknya. Pergerakan kapsul/ cell aneroid ini kemudian dihubungkan denga pena/ jarum yang akan menunjukan pergeseran/ simpangan. Besarnya simpangan yang terjadi selanjutnya dikonversi ke dalam skala tekanan udara (mb).

2.1.4   Altimeter
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTx2VM92VpwILG5zmz3Z67iswM9KCoT9qg0Jkyeyfcq64XMYC4LFw
Gambar 5 : Altimeter

Altimeter adalah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk keperluan navigasi dalam penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian. Altimeter sebenarnya adalah barometer aneroid yang skala penunjukkannya telah dikonversi terhadap ketinggian. Sebagaimana kita ketahui bahwa 1 mb sebanding dengan 30 feet  (9 meter) atau dapat dicari dengan pendekatan rumus:
H = 221.15 Tm log (Po / P)
Altimeter bekerja dengan beberapa prinsip.
·         Tekanan udara (yang paling umum digunakan)
·         Mangnet bumi (dengan sudut inclinasi)
·         Gelombang (ultra sonic maupun infra merah, dan lainnya)
Penggunaan Altimeter umumnya selalu diikuti dengan penggunaan kompas.

2.1.5   Kalibrator Barometer/ Barograph
Description: image0281
Gambar 6 : Kalibrator Barometer
Alat yang sering digunakan untuk mengkalibrasikan sebuah barometer/ barograph adalah Vacuum Chamber. Alat ini sebenarnya adalah sebuah tabung tertutup dengan tingkat hampa udara yang dapat diatur (udara didalam tabung dikeluarkan secara perlahan dengan pompa penghisap udara). Barometer standar dan barometer/ barograph yang dikalibrasi harus diletakan dalam tabung secara bersamaan, kemudian dibandingkan penunjukannya untuk mendapatkan nilai koreksi (seiring dengan pengaturan tekanan udara).



2.2.  ALAT PENGUKUR SUHU UDARA
Suhu (temperatur) adalah suatu besaran panas yang dirasakan oleh manusia. Satuan suhu yang biasa digunakan di Indonesia adalah derajat celcius (0C). Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia menyebabkan pengamatan suhu udara yang dilakukan oleh stasiun meteorologi dan klimatologi memiliki beberapa kriteria diantaranya:
a)      Suhu udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum).
b)      Suhu udara di beberapa ketinggian/ lapisan atmosfer (hingga ketinggian ± 35 Km).
c)      Suhu tanah di beberapa kedalaman tanah (hingga kedalaman 1 m).
d)     Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut.

2.2.1   Thermometer Bola Basah Dan Bola Kering
http://www.geofisika-krk.net84.net/foto%20alat/termometer%20bola%20kering-basah.jpg 
Gambar 7 : Termometer
Alat ini disebut Psychrometer terdiri dari 2 buah Thermometer air raksa yaitu Thermometer bola kering dan Thermometer bola basah. Thermometer bola basah adalah thermometer yang bola air raksanya dibalut dengan kain basah. Penguapan yang terjadi pada kain basah tersebut mengakibatkan turunya suhu. Perbedaan suhu yang ditunjukan thermometer bola kering dan basah dengan bantuan tabel diperoleh harga kelembaban udara dan suhu titik embun.
Adapun thermometer bola basah adalah thermometer yang pada bola air raksa (sensor) dibungkus dengan kain basah agar  suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu suhu yang diperlukan agar uap air di udara dapat berkondensasi.

2.2.2   Thermometer Maximum
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS5k4Y0_lTFr9ywDbutyJz50WRO5uejSbpsPoEwbRnUFZDIf-e2
Gambar 8 : Termometer maximum
Description: image032
Gambar 9 : Bagian Dasar

Terdapat dua jenis termometer yakni termometer maksimum: berfungsi sebagai alat ukur suhu udara maksimum yang terbuat dari gelas dengan bejana berbentuk bola dan pada ujungnya berisi air raksa. Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan magnet.
Dari gambar disamping dapat diilustrasikan bahwa apabila temperatur naik dan kolom air raksa tidak terputus, maka air raksa terdesak melalui bagian yang sempit. Ujung kolom menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu turun, kolom air raksa terputus pada bagian yang sempit setelah air raksa dalam bola temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa tetap pada tempatnya.
Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom ini menunjukkan suhu udara karena penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan. Jadi Thermometer menunjukkan suhu udara tertinggi setelah terakhir dikembalikan. Thermometer dikembalikan setelah dibaca.

2.2.3   Thermometer Minimum
Termometer minimum: berfungsi sebagai alat ukur suhu udara minimum yang terbuat dari gelas berbentuk garpu dan pada ujungya berisi alkohol dan benda penunjuk yang akan terseret oleh alkohol manakala suhu turun dan akan tertinggal manakala suhu naik (alkohol mengembang), maka benda penunjuk tadi akan menunjukan suhu terendah dalam kurun waktu pengamatan.
Thermometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air raksa, sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum. Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum).
Description: image034
Gambar 10 : Cara membaca termometer minimum

Untuk mengembalikan posisi indeks ke posisi aktual dapat dilakukan dengan memiringkan/ membalikkan posisi thermometer hingga indek bergerak ke ujung dari alkohol (posisi suhu aktual).
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQu6376MOExV-2_Wv_bZFuKjMiEXYDaax4Fj8ejWhaK_2bnCra8
Gambar 11 : Termomter minimum

2.2.4   Thermograph
Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph ini adalah logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar. Bentuk bimetal merupakan spiral. Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat menimbulkan track/ rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur naik, ujung bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya. Sebelum dipakai, thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk mengukur atmospher.
Description: thermohygrograph
Gambar 12 : Thermograf

2.2.5   Thermometer Tanah
Gambar 10 : Termometer tanah
Prinsipnya sama dengan thermometer air raksa yang lain, hanya aplikasinya digunakan untuk mengukur suhu tanah dari kedalaman 0, 2, 5, 10, 20, 50 dan 100 cm. Untuk kedalaman 50 dan 100 cm, harus tanam sebuah tabung silinder untuk menempatkan thermometer agar mudah untuk melakukan pembacaan. Untuk kedalaman 0-20 cm, cukup dengan membenamkan bola tempat air raksa sesuai dengan kedalaman yang diperlukan.

2.2.6   Thermometer Apung
Description: Thermometer apung
Gambar 11 : Termometer Apung
Thermometer ini merupakan bagian/ kelengkapan dari alat evaporasi panci terbuka. Berfungsi untuk mengetahui suhu permukaan air yang terjadi di permukaan bumi/ tanah. Terdiri dari thermometer maksimum (thermometer air raksa) dan thermometer minimum (thermometer alcohol). Suhu rata-rata air didapat dengan menambahkan suhu makimum dan minimum, kemudian dibagi dua. Letak thermometer harus terapung tepat di permukaan air, sehingga dilengkapi dengan pelampung dibagian depan dan melakang yang terbuat dari bahan yang tahan air/ karat (biasanya almunium). Setelah dilakukan pembacaan, posisi indek pada thermometer minimum harus dikembalikan ke suhu actual dengan memiringkannya. Sedangkan untuk thermometer maksimum, tinggi air raksa juga dikembalikan pada suhu actual dengan menggunakan magnet.

2.2.7   Termometer Biasa
Mengukur suhu udara sesaat, zat cair yang digunakan adalah air raksa. Umumnya termometer ini disebut termometer bola kering yang dipasang berdampingan dengan termometer bola basah. Kedua termometer ini dipasang dalam keadaan tegak. Semua termometer pengukur suhu udara pada waktu pengukuran berada di dalam sangkar cuaca. Maksudnya adalah termometer tidak dipengaruhi radiasi surya langsung maupun radiasi dari bumi. Kemudian terlindung dari hujan ataupun angin kencang. Warna sangkar cuaca putih menghindari penyerapan radiasi surya. Panas ini dapat mempengaruhi pengukuran suhu udara.
Gambar 12 : Termometer Biasa / sangkat meteologi

2.2.8   Kalibrator  Thermometer
Alat ini ini berfungsi untuk menguji/ mengkalibrasi thermometer/ thermograph dengan kendali temperatur elektronik, lampu indikator dan satu set termometer standard. Temperature test cabinet biasanya terbuat dari baja tahan-karat dengan kamar uji yang dilengkapi dengan tameng kaca dibagian depan. Dapat digunakan untuk mengkalibrasi 4 termograph/ thermohygrographs secara bersamaan, atau instrumen serupa. Nilai temperatur ditentukan melalui papan tombol dan DPC (Diode Pemancar Cahaya)
Description: image045




2.3.  ALAT PENGUKUR KELEMBABAN UDARA
Alat-alat untuk mengukur Relative Humidity dinamakan Psychrometer atau Hygrometer. Pada umumnya alat bola kering dan bola basah dinamakan Psychrometer. Dengan Hygrometer, Relative Humidity dapat langsung dibaca. Hygrometer ialah alat yang mencatat Relative Humidity.

3.3.1. Psychrometer Bola Basah Dan Bola Kering
Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :
a. Thermometer Bola Kering : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
b. Thermometer Bola Basah  : tabung air raksa dibasahi agar  suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
Description: thermometer

Hal-hal yang sangat mempengaruhi ketelitian pengukuran kelembaban dengan mempergunakan Psychrometer ialah :
a.  Sifat peka, teliti dan cara membaca thermometer-thermometer
b.  Kecepatan udara melalui Thermometer bola basah
c.  Ukuran, bentuk, bahan dan cara membasahi kain
d.  Letak bola kering atau bola basah
e.  Suhu dan murninya air yang dipakai untuk membasahi kain



3.3.2. Psychrometer Assmann
Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung logam mengkilat. Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat. Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah alat. Gunanya untuk mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola. Thermometer langsung menuju keatas. Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama pada angin lemah dan sinar matahari yang kuat.
Description: image056

3.3.3. Psychrometer Putar (Whirling)
Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling. Alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang tegak lurus pada panjangnya. Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air murni. Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca cepat-cepat. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah. Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering.
Keuntungan : bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan dengan Psychrometer Assmann.
Kerugian :
a.  Karena harus diputar diluar sangkar, kedua Thermometernya dipengaruhi radiasi dan dari badan si pengamat.
b.    Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan.
c.    Kecepatan udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil.
Description: image058

3.3.4. Hygrometer Rambut
Rambut menunjukkan perubahan dimensi jika kelembaban udara berubah-ubah. Perubahan dimensi dapat dipakai sebagai indikasi kelembaban nisbi udara. Hygrometer rambut ada yang bersifat non recording dan recording (Hygrograph).
Description: thermohygrograph



2.4.   ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN
2.4.1   Penakar Curah Hujan Biasa
Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak dapat mencatat sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari :
a.    Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat.
b.    Bak tempat penampungan air hujan.
c.    Kaki yang berbentuk tabung silinder.
d.   Gelas penakar hujan.
Description: Penakar Hujan OBS

2.4.2   Penakar Hujan Biasa Tanah
Penakar hujan biasa biasa tanah dimaksudkan untuk mendapatkan jumlah curah hujan yang jatuh pada permukaan tanah. Pada bagian tanah reservoir, terdapat tangkai yang digunakan untuk mengangkat penakar hujan jika akan dilakukan pembacaan. Tepat disekitar corong penakar hujan terdapat lapisan ijuk yang disusun pada lapisan kayu yang berbentuk lingkaran yang dimaksudkan untuk mengurangi percikan air hujan. Selain itu terdapat jaringan kawat/ besi yang berbentuk bujur sangkar dan digunakan sebagai tempat berpijak ketika akan mengangkat lapisan ijuk dan penakar hujan. Pada kedua tepi/ lapisan ijuk terdapat dua kaitan/ pegangan untuk memudahkan mengangkatnya.

2.4.3   Penakar Hujan Dengan Wind-Shield
Pemasangan Wind-Shield pada penakar hujan dimaksudkan untuk meniadakan angin putar, sehingga angin yang bertiup melewati corong sedapat mungkin menjadi horizontal.
Description: image063

2.4.4   Penakar Hujan Jenis Hellman
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/ digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.
Description: Hellman


2.4.5   Penakar Hujan Jenis Tipping Bucket
Bertujuan untuk mendapatkan jumlah curah hujan yang jatuh pada periode dan tempat-tempat tertentu. Pada bagian muka terdapat sebuah pintu untuk mengeluarkan alat pencatat, silinder jam dan ember penampung air hujan. Jika dilihat dari atas, ditengah-tengah dasar corong terdapat saringan kawat untuk mencegah benda-benda memasuki ember (bucket).
Description: image068
Pada prinsipnya jika hujan turun, air masuk melalui corong besar dan corong kecil, kemudian terkumpul dalam ember (bucket) bagian atas (kanan). Jika air yang tertampung cukup banyak menyebabkan ember bertambah berat, sehingga dapat menggulingkan ember kekanan atau kekiri, tergantung dari letak ember tersebut. Pada waktu ember terguling, penahan ember ikut bergerak turun naik. Penahan ember mempunyai dua buah tangkai yang berhubungan dengan roda bergigi. Gerakan turun naik penahan ember menyebabkan kedua tangkainya bergerak pula dan bentuknya yang khusus dapat memutar roda bergigi berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. Perputaran roda bergigi diteruskan ke roda berbentuk jantung. Roda yang berbentuk jantung mempunyai sebuah per yang menghubungkan kedua pengatur kedudukan pena yang letak ujungnya selalu bersinggungan dengan tepi roda. Perputaran roda berbentuk jantung akan menyebabkan kedudukan pena bergerak sepanjang tepi roda.

2.4.6   Raingauge Test Equipment
Raingauge test equipment adalah alat yang ini digunakan untuk menguji/mengkalibrasi peralatan penakar hujan, terutama dari jenis tipping bucket. Alat ini menggunakan prinsip putaran pompa yang alirannya diukur dengan presisi flow meter. Air yang mengalir melalui flow meter ini kemudian dialiri ketipping bucket (sebagai simulasi dari air hujan yang jatuh ke dalam raingauge yang sedang dikalibrasi). Jumlah air yang tercatat di flow meter harus sama dengan jumlah air yang keluar dari raingauge (harus seimbang antara tabung penampungan sebelah kiri dan kanan). Selain itu jumlah tipping pada raingauge juga harus menunjukan nilai yang sama dengan flow meter (tergantung tingkat keakurasian raingauge).
Description: image072

2.4.7   Penangkar Hujan Bendix
Penakar hujan otomatis, prinsip secara menimbang air hujan yang ditampung. Melalui cara mekanis timbangan ini ditransfer ke jarum petunjuk berpena di atas kertas pias.

2.4.8   Penangkar Hujan Tilting Siphon
Prinsip alat, air hujan ditampung dalam tabung penampung. Bila penampung penuh, tabung menjadi miring dan siphon mulai bekerja megeluarkan air dari dalam tabung. Setiap pergerakan air dalam tabung penampung tercatat pada pias sama seperti alat penakar hujan otomatis lainnya.

2.5.  ALAT PENGUKUR PENGUAPAN
Penguapan ialah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini dapat terjadi pada setiap permukaan benda pada temperatur diatas 0 0K. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan ialah temperatur benda dan udara, kecepatan angin, kelembaban udara, intensitas radiasi matahari dan tekanan udara, jenis permukaan benda serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya. Dalam meteorologi dikenal dua istilah untuk penguapan yaitu evaporasi dan evapotranspirasi.
2.5.1   Evaporimeter Panci Terbuka
Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya. Pengukuran evaporasi dengan menggunakan evaporimeter memerlukan perlengkapan sebagai berikut :
a.    Panci Bundar Besar
b.    Hook Gauge yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam panci. Hook Gauge mempunyai bermacam-macam bentuk, sehingga cara pembacaannya berlainan.
c.    Still Well ialah bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan mempunyai 3 buah kaki.
d.   Thermometer air dan thermometer maximum/ minimum
e.    Cup Counter Anemometer
f.     Pondasi/ Alas
g.    Penakar hujan biasa

Description: Panci penguapan
Alat Pengukur Penguapan

2.5.2   Evaporimeter Jenis Piche
Piche seperti panci penguapan terbuka, alat ini digunakan sebagai pengukur penguapan secara relatif. Maksudnya, alat ini tidak dapat mengukur secara langsung evaporasi ataupun evapotranspirasi yang sesungguhnya terjadi. Hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim dan debu. Pada prinsipnya Piche evaporimeter  terdiri dari:
Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm. Pada pipa gelas terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau persepuluhnya. Ujung bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan dilenghkapi dengan tempat menggantungkan alat tersebut.
Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga mudah menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka. Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per ujung yang melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter pipa.
Description: image079

2.5.3   Evaporasi Jenis Keshner
Evaporasi jenis Keshner termasuk alat pengukur penguapan yang mencatat sendiri yang disebut sebagai Evaporigraph. Alat ini dapat mencatat terus menerus penguapan yang terjadi pada setiap saat.

2.5.4   Evaporimeter Jenis Wild
Evaporimeter jenis Wild termasuk alat pengukur penguapan (Evaporasi) yang tidak dapat mencatat sendiri (Non Recording).



2.6.  ALAT PENGUKUR RADIASI MATAHARI
Pengukuran lamanya sinar matahari bersinar dimaksudkan untuk mengetahui intensitas dan berapa lama/ jam matahari bersinar mulai terbit hingga terbenam. Matahari dihitung bersinar terang jika sinarnya dapat membakar pias Campble stokes. Lamanya matahari bersinar dapat dinyatakan dalam presentase atau jam. Untuk keperluan pemasangan dan pengamatan perlu diketahui hal-hal yang menyangkut waktu smeu lokal dan waktu rata-rata lokal. True Solar Day yaitu waktu antara dua gerakan matahari melintasi meridian. Waktu yang didasarkan panjang hari ini disebut apparent solartime atau waktu semu lokal. Waktu ini dapat ditunjukkan oleh sunshine recorder. Waktu semu lokal ialah waktu yang ditentukan oleh gerakan relatif matahari terhadap horizon. Sepanjang tahun lamanya (panjangnya) True Solar Day berbeda-beda. Untuk memudahkan perhitungan dibayangkan adanya matahari fiktif yang beredar mengelilingi bumi dengan kecepatan tetap selama setahun.

2.6.1   Campble Stokes
Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari
Description: image081
Campbell Stokes
.
2.6.2   Pengukur Sinar Matahari Jenis Jordan
Alat ini mencatat sendiri lamanya matahari bersinar dalam sehari yang terdiri dari dua kotak berbentuk setengah silinder dan tertutup. Di bagian dalam dipasang kertas yang sangat peka terhadap sinar matahari langsung.
Apabila seberkas matahari langsung mengenai kertas ini akan meninggalkan bekas yang gelap. Alat ini diatur sedemikian sehingga satu pias dipakai untuk pagi dan pias lainnya untuk siang hari.

2.6.3   Pengukuran Intensitas Radiasi Matahari
Untuk mengetahui intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer. Intensitas radiasi matahari ialah jumlah energi yang jatuh pada suatu bidang persatuan luas dalam satu satuan waktu. Dalam atmosfer bumi terdapat bermacam-macam radiasi seperti :
a.       Direct Solar Radiation (S) yaitu radiasi langsung dari matahari yang sampai ke permukaan bumi.
b.      Radiation Difus (D) yang berasal dari pantulan-pantulan oleh awan dan pembauran-pembauran oleh partikel-partikel atmosfer.
c.       Surface Raflectivity (r) yaitu radiasi yang berasal dari pantulan-pantulan oleh permukaan bumi.
d.      Out Going Terrestial radiation (O), yaitu radiasi yang berasal dari bumi yang berupa gelombang panjang.
e.       Back Radiation (B) yaitu radiasi yang berasal dari awan-awan dan butir-butir uap air dan CO2 yang terdapat dalam atmosfer.
f.       Global (total) Radiation (Q)
g.      Net Radiation (R)

Dengan banyaknya jenis radiasi yang terdapat didalam atmosfer berarti banyak pula alat-alat yang diperlukan untuk mengukur radiasi langsung (S). Misalnya :
a.       Pyrheliometer untuk mengukur radiasi langsung (S)
b.      Solarimeter dan Pyranometer untuk radiasi total (Q)
c.       Pyrgeometer untuk mengukur radiasi bumi (O)
d.      Net Pyrradiometer untuk mengukur radiasi total (R)

Pada prinsipnya sensor alat pengukur intensitas radiasi matahari dibagi 2 jenis :
a.       Sensor yang dibuat dari bimetal yaitu 2 jenis logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang berbeda dan diletakkan satu sama lainnya. Alat yang memakai sensor jenis ini ialah Actinograph.
b.      Sensor yang dibuat dari Thermopile seperti yang terdapat pada Solarimeter, Pyranometer dll

2.6.4   Aktinograf
Berperekam atau otomatis mengukur setiap saat pada siang hari radiasi surya yang jatuh ke alat. Sensor atau yang peka bila kena sinar surya terdiri atas bimetal (dwilogam) berwarna hitam mudah menyerap radiasi surya. Panas karena radiasi yang diserap ini membuat bimetal melengkung. Besarnya lengkungan sebanding radiasi yang diterima sensor. Lengkungan ini disampaikan secara mekanis ke jarum penulis di atas pias yang berputar menurut waktu. Hasil rekaman sehari ini berbentuk grafik. Luas grafik/integral dari grafik sebanding dengan jumlah radiasi surya yang ditangkap oleh sensor selama sehari.

2.6.5   Amstrong Pyrheliometer
Pyrheliometer dipakai untuk mengukur intensitas radiasi matahari langsung (S). Pyrheliometer terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu sensor yang menghasilkan gaya gerak listrik dan recorder yang berisi battery, galvanometer dan amperemeter. Sensor berada didalam sebuah tabung/silinder logam yang dapat diputar horizontal dan vertikal. Tabung diputar mengikuti gerakan matahari sehingga sinar selalu jatuh tegak lurus ke permukaan sensor. Pada bagian ujung/ muka tabung terdapat tutup yang dapat diputar terhadap permukaan silinder. Penutup ini berfungsi sebagai pelindung sensor terhadap matahari dan juga sebagai pemutus dan penghubung kontak listrik.

2.6.6   Gun Bellani
Prinsip alat adalah menangkap radiasi pada benda berbentuk bola sensor. Panas yang timbul akan menguapkan zat cair dalam bola hitam. Ruang uap zat cair berhubungan dengan tabung kondensasi. Uap zat cair yang timbul akan dikondensasi dalam tabung berbentuk buret yang berskala. Banyaknya air kondensasi sebanding dengan radiasi surya diterima oleh sensor dalam sehari. Pengukuran dilakukan sekali dalam 24 jam, yaitu pada pagi hari dibandingkan dengan alat yang pertama hasilnya lebih kasar.

2.6.7   Solarimeter Dan Pyranometer
Digunakan untuk mengukur radaiasi matahari total. Untuk memperoleh data intensitas matahari secara kontinue, Solarimeter dihubungkan ke sebuah alat pencatat yang dinamakan Chart Recorder yang mempunyai sifat Self Balancing Potentiometric yaitu suatu recorder yang bekerjanya berdasarkan keseimbangan antara signal (tenaga listrik yang masuk berasal dari Solarimeter dengan tenaga listrik dari power supply. Gerakan dan kedudukan pena ditentukan oleh keseimbangan kedua unsur tersebut. Dengan demikian recorder ini memerlukan tenaga listrik yang diperlukan selain untuk keseimbangan juga untuk menggerakkan pias (Chart) dan jam. Recorder ini sangat peka terutama ketika sedang beroperasi, sedapat mungkin dihindarkan terhadap getaran-getaran yang dapat mengganggu keseimbangan.
Description: image083



2.7.  ALAT PENGUKUR ARAH DAN KECEPATAN ANGIN
Angin merupakan pergerakan udara yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara di suatu tempat dengan tempat lain. Dengan adanya pergerakan udara di atmosfer  ini maka terjadilah distribusi partikel-partikel di udara, baik partikel kering (debu, asap, dsb) maupun partikel basah seperti uap air. Pengukuran angin permukaan merupakan pengukuran arah dan kecepatan angin yang terjadi dipermukaan bumi dengan ketinggian antara 0.5 sampai 10 meter.
Alat-alat yang paling baik untuk mengukur angin (permukaan) ahíla Wind Vane dan Anemometer. Alat-alat pengukur kecepatan angin di bagi dalam 3 bagian :
a.       Anemometer Cup dan Vane, alat ini mengukur banyaknya udara yang melalui alat per satuan waktu.
b.      Pressure Tube Anemometer, alat ini bekerja disebabkan oleh tekanan dari aliran udara yang melalui pipa-pipanya.
c.       Pressure Plate Anemometer, lembaran logam tertentu, ditempatkan tegak lupus angin. Lembaran logam ini akan berputar pada salah satu sisinya sebagai sumbu. Besar penyimpangan (sudut) menjadi kecepatan angin.

2.7.1   Cup Counter Dan Wind Vane Anemometer
Pergerakan udara atau angin umumnya diukur dengan alat cup counter anemometer, yang didalamnya terdapat dua sensor, yaitu: cuppropeller sensor untuk kecepatan angin dan  vane/ weather cock sensor untuk arah angin. Untuk pengamatan angin permukaan, Anemometer dipasang dengan ketinggian 10 meter dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang sejauh 10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang menjulang tinggi). Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat penahan tiang, dimana salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari tiang anemometer dan antar labrang membentuk sudut 1200. Pemasangan penangkal petir pada tiang anemometer merupakan faktor terpenting terutama untuk daerah rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap sambaran petir.
Description: anemometer
Anemometer



BAB III
BAHAN DAN METODA

3.1.  Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum aroklimatologi tentang pengenalan alat-alat di stasiun cuaca ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober 2013 di Stasiun Cuaca, Sicincin.

3.2.  Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.      Semu aalat-alat cuaca yang ada di Stasiun Cuaca SiCincin
2.      Kamera
3.      Buku dan alat tulis

3.3.  Metoda
Metoda yag digunakan adalh metoda pengamatan

3.4.  Langkah Kerja
Setiap alat yang dijelaskan oleh pemandu dicatat fungsi dan cara kerja alat tersebut kemudian diambil photo alat tersebut.












BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.  HASIL
Dari praktikum yang telah dilaksanakan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
1.      Actionograf
Description: D:\agroklimat\Foto0495.jpg
2.      Barometer
Description: D:\KuLiAh\Semester 3\AGROKLIMATOLOGI\FoTo PraCTiCuMm MBKG\Barometer.jpg
3.      Ombrometer
Description: D:\agroklimat\Foto0479.jpg
4.      Sangkar Meteologi
Description: D:\KuLiAh\Semester 3\AGROKLIMATOLOGI\FoTo PraCTiCuMm MBKG\Sangkar mete0l0gi.jpg

5.      Termohygrograph
Description: D:\KuLiAh\Semester 3\AGROKLIMATOLOGI\FoTo PraCTiCuMm MBKG\Term0higr0braf.jpg

6.      Campbell Stokes
Description: D:\KuLiAh\Semester 3\AGROKLIMATOLOGI\FoTo PraCTiCuMm MBKG\Kamblisit0kes.jpg
7.      termometer tanah berumput
Description: D:\KuLiAh\Semester 3\AGROKLIMATOLOGI\FoTo PraCTiCuMm MBKG\Foto-0051.jpg

8.      termometer tanah tidak berumput
Description: D:\KuLiAh\Semester 3\AGROKLIMATOLOGI\FoTo PraCTiCuMm MBKG\Foto-0050.jpg

9.      Evaporimeter Panci Terbuka
Description: D:\KuLiAh\Semester 3\AGROKLIMATOLOGI\FoTo PraCTiCuMm MBKG\Foto-0061.jpg

10.  Gun Bellani
Description: D:\agroklimat\Foto0481.jpg

4.2.  PEMBAHASAN
4.2.1   Actionograph
Actionograph adalah alat meteorology yang digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari sama dengan gun bellani. Actionograph diletakkan dengan ketinggian 100 cm, dengan tiang beton.

4.2.2   Ombrometer
Ombrometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan di suatu daerah. Ada du atipe ombrometer yauitu :
a)   Ombrometer observatorium
Penakar hujan ini tidak dapat mencatat sendiri (non recording), bentuknya sederhana terbuat dari seng plat tingginya sekitar 60 Cm dicat aluminium, ada juga yang terbuat dari pipa pralon tingginnya 100 Cm. Penakar hujan biasa terdiri dari :
·           Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat, mulut corong (bagian atasnya) terbuat dari kuningan yang berbentuk cincin (lingkaran ) dengan luas 100 Cm2.
·           Bak tempat menampung air hujan.
·           Kran, untuk mengeluarkan air dari dalam bak ke gelas ukur.
·           Kaki yang berbentuk silinder, tempat memasang penakar hujan pada pondasi kayu dengan cara disekrup.
·           Gelas ukur penakar hujan untuk luas corong 100 Cm2 , dengan skala ukur 0 s/d 25 mm. Keseragaman pemasangan alat, cara pengamatan, dan waktu observasi sangat diperlukan untuk memperoleh hasil pengamatan yang teliti, dengan maksud data yang dihasilkan dapat dibandingkan satu sama lain.
Cara pengamatan curah hujan:
1.         Pengamatan untuk curah hujan harus dilakukan tiap hari pada jam 07.00 waktu setempat, atau jam-jam tertentu.
2.         Buka kunci gembok dan letakkan gelas penakar hujan dibawah kran, kemudian kran dibuka agar airnya tertampung dalam gelas penakar.
3.         Jika curah hujan diperkirakan melebihi 25 mm. sebelum mencapai skala 25 mm. kran ditutup dahulu, lakukan pembacaan dan catat. Kemudian lanjutkan pengukuran sampai air dalam bak penakar habis, seluruh yang dicatat dijumlahkan.
4.         Untuk menghindarkan kesalahan parallax, pembacaan curah hujan pada gelas penakar dilakukan tepat pada dasar meniskusnya.
5.         Bila dasar meniskus tidak tepat pada garis skala, diambil garis skala yang terdekat dengan dasar meniskus tadi.
6.         Bila dasar meniskus tepat pada pertengahan antara dua garis skala, diambil atau dibaca ke angka yang ganjil, misalnya : 17,5 mm. menjadi 17 mm.. 24,5 mm. menjadi 25 mm.
7.         Untuk pembacaan setinggi x mm dimana 0,5 / x / 1,5 mm, maka dibaca x = 1 mm.
8.         Untuk pembacaan lebih kecil dari 0,5 mm, pada kartu hujan ditulis angka 0 (Nol) dan tetap dinyatakan sebagai hari hujan.
9.         Jika tidak ada hujan, beri tanda ( – ) atau ( . ) pada kartu hujan.
10.     Jika tidak dapat dilakukan pengamatan dalam satu atau beberapa hari, beri tanda (X) pada kartu hujan.
11. Apabila gelas penakar hujan biasa (Obs.) pecah, dapat digunakan gelas penakar hujan Hellman dimana hasil yang dibaca dikalikan 2. Atau dapat juga dipakai gelas ukur yang berskala ml. (Cc), yang dapat dibeli di Apotik.
b)   Penakar Hujan Otomatis.
Penakar hujan Otomatis type Hellman adalah penakar hujan yang dapat mencatat sendiri, badannya berbentuk silinder, luas permukaan corong penakarnya 200 Cm2, tingginya antara 100 sampai dengan 120 Cm. Jika pintu penakar hujan dalam keadaan terbuka, maka bagian dalamnya akan terlihat seperti gambar terlampir : Prinsip kerja alat ini adalah jika hujan turun, air hujan akan masuk kedalam tabung yang berpelampung melalui corongnya, air yang masuk kedalam tabung mengakibatkan pelampung beserta tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tangkai pena yang bergerak mengikuti tangkai pelampung, gerakan pena akan menggores pias yang diletakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan sendirinya. Penunjukkan pena pada pias sesuai dengan jumlah volume air yang masuk ke dalam tabung, apabila pena telah menunjuk angka 10 mm. maka air dalam tabung akankeluar melalui gelas siphon yang bentuknya melengkung. Seiring dengan keluarnya air maka pelampung akan turun, dan dengan turunnya pelampung tangkai penapun akan bergerak turun sambil menggores pias berupa garis lurus vertikal. Setelah airnya keluar semua, pena akan berhenti dan akan menunjuk pada angka 0, yang kemudian akan naik lagi apabila ada hujan turun.

4.2.3   Sangkar Meteologi
Umumnya alat ini dipasang di dalam taman alat-alat meteorology. Pemasangan alat-alat meteorology di dalam sangkar dimaksudkan agar hasil pengamatan dari tempat-tempat dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan satu sama lain. Selain itu, alat-alat yang terdapat di dalamnya terlindung dari radiasi matahari langsung, hujan, dan debu. Sangkar cuaca dibuat dari kayu yang baik sehingga tahan terhadap perubahan cuaca. Sangkar dicat putih supaya tidak banyak menyerap radiasi panas matahari. Sangkar dipasang dengan lantainya yang berada 1,2 m di atas permukaan tanah dan ini merupakan aturan standar internasional (SI), sedangkan letaknya paling dekat dua kali (sebaiknya empat kali) tinggi benda yang ada disekitarnya. Sangkar harus dipasang kuat, berpondasi beton, sehingga tidak dapat bergerak atau bergoyang jika angin kencang, selain itu agar tidak mudah di makan rayap. Sangkar mempunyai dua buah pintu dan dua jendela yang berlubang-lubang. Lubang ini memungkinkan adanya aliran udara. Temperatur dan kelembaban udara di dalam sangkar mendekati/hampir sama dengan temperatur dan kelembaban udara di luar. Sangkar dipasang dengan pintu membuka menghadap utara-selatan, sehingga alat-alat yang terdapat di dalamnya tidak terkena radiasi matahari langsung sepanjang tahun. Jika matahari berada pada belahan bumi selatan pintu sebelah utara yang dibuka untuk observasi atau sebaliknya.
Alat-alat yang dipasang dalam sangkar meteorology adalah sebagai berikut :
a)      Thermometer Bola Basah dan Bola Kering
Merupakan thermometer air raksa dalam bejana kaca untuk mengukur suhu udara aktual yang terjadi (thermometer bola kering), tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya. Adapun thermometer bola basah adalah thermometer yang pada bola air raksa (sensor) dibungkus dengan kain basah agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu suhu yang diperlukan agar uap air di udara dapat berkondensasi. Suhu udara didapat dari suhu pada termometer bola kering, sedangkan RH (kelembaban udara) didapat dengan perhitungan.

Hal-hal yang sangat mempengaruhi ketelitian pengukuran kelembaban dengan mempergunakan Psychrometer ialah :
1.      Sifat peka, teliti dan cara membaca thermometer-thermometer
2.      Kecepatan udara melalui Thermometer bola basah
3.      Ukuran, bentuk, bahan dan cara membasahi kain
4.      Letak bola kering atau bola basah
5. Suhu dan murninya air yang dipakai untuk membasahi kain
b)        Thermometer Maximum dan Minimum.
Thermometer maximum (air raksa) ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan magnet. Thermometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air raksa, sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum. Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum). Untuk mengembalikan posisi indeks ke posisi aktual dapat dilakukan dengan memiringkan/ membalikkan posisi thermometer hingga indek bergerak ke ujung dari alkohol (posisi suhu aktual).
c)         Pichi
Seperti panci penguapan terbuka, alat ini digunakan sebagai pengukur penguapan secara relatif. Maksudnya, alat ini tidak dapat mengukur secara langsung evaporasi ataupun evapotranspirasi yang sesungguhnya terjadi. Hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim dan debu.
Pada prinsipnya Piche evaporimeter terdiri dari:
Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm. Pada pipa gelas terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau persepuluhnya. Ujung bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan dilenghkapi dengan tempat menggantungkan alat tersebut.
Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga mudah menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.
Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per ujung yang melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter pipa.

4.2.4   Termohygograph
Rambut menunjukkan perubahan dimensi jika kelembaban udara berubah-ubah. Perubahan dimensi dapat dipakai sebagai indikasi kelembaban nisbi udara. Hygrometer rambut ada yang bersifat non recording dan recording (Hygrograph).

4.2.5   Pengukur Sinar Matahari Jenis Campble Stokes
Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari

4.2.6   Thermometer Tanah
Prinsipnya sama dengan thermometer air raksa yang lain, hanya aplikasinya digunakan untuk mengukur suhu tanah dari kedalaman 0, 2, 5, 10, 20, 50 dan 100 cm. Untuk kedalaman 50 dan 100 cm, harus tanam sebuah tabung silinder untuk menempatkan thermometer agar mudah untuk melakukan pembacaan. Untuk kedalaman 0-20 cm, cukup dengan membenamkan bola tempat air raksa sesuai dengan kedalaman yang diperlukan.

4.2.7   Evaporimeter Panci Terbuka
Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya.

4.2.8   Gun Bellani
Prinsip alat adalah menangkap radiasi pada benda berbentuk bola sensor. Panas yang timbul akan menguapkan zat cair dalam bola hitam. Ruang uap zat cair berhubungan dengan tabung kondensasi. Uap zat cair yang timbul akan dikondensasi dalam tabung berbentuk buret yang berskala. Banyaknya air kondensasi sebanding dengan radiasi surya diterima oleh sensor dalam sehari. Pengukuran dilakukan sekali dalam 24 jam, yaitu pada pagi hari dibandingkan dengan alat yang pertama hasilnya lebih kasar.



BAB V
PENUTUP

5.1.  Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa untuk prediksi cuaca setiap bulannya, dibutuhkan banyak pengamatan terhadap unsur-unsur iklim diantaranya angin, evaporasi, hujan, dan radiasi matahari. Dalam mengamati unsur-unsur cuaca dibutuhkan juga berbagai macam alat klimatologi sebagai penunjang dalam meramalkan/memprediksi. Nantinya hasil dari pengamatan dan prediksi tersebut digunakan oleh para petani dalam menentukan waktu bercocok tanam.

5.2.  Saran
Diharapkan kepada praktikan selanjutnya untuk lebih serius dalam mengikuti praktikum dan sebisa mungkin di fahami terlebih dahulu objek yang akan di praktikumkan di lapangan agar apa yang menjadi tujuan dari praktikum ini dapat tercapai dengan semestinya.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008, http://www.klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/taman-alat/. diakses pada 13 Juni 2013.
Benyamin Lakitan. 1994. Dasar-dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Handoko, Ir. 1999. Klimatologi Dasar. FMIPA. IPB, Bogor.
Handoyo, 2008. Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertanian 2008, Yogyakarta.
Karim, Kamarlis. 1985. Dasar-dasar Klimatologi, UNSYIAH, Banda Aceh.
Klimatologi Banjar Baru. 2008. Alat-Alat Klimatologi Konvensional.   http://www.klimatologibanjarbaru.com /artikel/2008/12/alat-alat-klimatologi-konvensional/
Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-dasar KlimatologiI, Raja Grafindo Persada,Null.
Takeda, Kensaku. 2005. Hidrologi Pertanian. PT. Pratya Utama, Bogor.
















LAMPIRAN

Description: D:\agroklimat\Foto0516.jpgDescription: D:\agroklimat\Foto0521.jpgDescription: D:\agroklimat\Foto0518.jpg
Description: D:\agroklimat\Foto0514.jpg
Description: D:\agroklimat\Foto0513.jpgDescription: D:\agroklimat\Foto0512.jpg
Description: D:\agroklimat\Foto0511.jpgDescription: D:\agroklimat\Foto0510.jpg
Description: D:\agroklimat\Foto0509.jpgDescription: D:\agroklimat\Foto0508.jpg
Description: D:\agroklimat\Foto0507.jpgDescription: D:\agroklimat\Foto0506.jpg
Description: D:\agroklimat\Foto0505.jpgDescription: D:\agroklimat\Foto0504.jpg

Description: D:\agroklimat\Foto0503.jpgDescription: D:\agroklimat\Foto0502.jpg
Description: D:\agroklimat\Foto0500.jpg
Description: D:\agroklimat\Foto0494.jpgDescription: D:\agroklimat\Foto0493.jpg
Description: D:\agroklimat\Foto0492.jpg
Description: D:\agroklimat\Foto0490.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar