Selasa, 19 November 2013

ALAT PENGUKUR EVAPORASI





TUGAS HIDROLOGI



Oleh :
ELFIRA SRI WAHYUNI
1 2 1 0 2 1 3 0 6 7





PRODI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2013


A.      LYSIMETER  VOLUME (Nonweighing Lysimeter)
Lysimeter adalah alat yang dipakai untuk mengukur evaporasi dari permukaan tanah secara langsung (termasuk tanaman di atasnya). Permukaan tanah yang tidak berhubungan dengan air tanah kemungkinan evaporasinya sangat kecil, karena hanya tergantung dari air hujan saja. Sedang permukaan tanah yang berhubungan dengan daerah kapiler kemungkinan evaporasinya lebih besar, karena selalu disuply air dari air tanah. Banyaknya evaporasi dari permukaan tanah (EB) adalah selisih antara tinggi hujan (P) dan air yang di drain ke dalam penampungdi bawah tanah (O). Bila Lysimeter diplotkan pada suatu daerah irigasi yang berarti di atas permukaan tanah terdapat tanaman, maka evaporasi yang terjadi termasuk akibat tanaman (evapotranspirasi).
Untuk daerah perakaran dalam lisimeter dimana semua aliran masuk dan keluar ditiadakan kecuali irigasi dan saluran drainase, maka dirumuskan sbb :

ET =Ir – P- ∆S

Apabila pada awal dan setiap pemberian kadar air tanah dalam lisimeter diusahakan sama (misal pa KL/kapasitas lapang), maka ET0 = selam pemberian waktu adalah sebagai berikut :
ET =Ir – P- ∆S


B.      METODE EMPIRIS (Pengukuran evapotranspirasi)
Evapotranspirasi potensial adalah evapotranpirasi yang mungkin terjadi pada kondisi air yang tersedia berlebihan. Faktor penting yang evapotranspisai potensial adalah terseduianya air yang cukup banyak. Jika jumlah air yang tersedia secara berlebihan dari yang diperlukan oleh tanaman selama proses transpirasi, maka jumlah air yang ditransporasikan akan relative lebih besar dibandingkan apabila tersedianya air di bawah kepreluan.
Beberapa rumus empiris untuk menghitung evapotranspirasi potensial diantaranya :

Analisis Evapotranspirasi Metode Meyer

E = 0,35 (ea – ed) (1 + V/100) mm/hari
Ed = ea * RH
ea ===>lihat tabel berdasar t bola kering
RH ===>lihat tabel berdasar t bola basah & Δ t
V = kecepatan angin (mile/hari)
Evapotranspirasi merupakan faktor dasar untuk menentukan kebutuhan air dalam rencana irigasi dan merupakan proses yang penting dalam siklus hidrologi.

 

Analisis Evapotranspirasi Potensial Metode Thornwaite

Data yang diperlukan dalam metode ini adalah suhu rata-rata bulanan yang didapat dari suhu rata-rata harian. Data tersebut dianalisis dengan rumus-rumus :

Analisis Neraca Air Metode Thornwaite Mather

Perhitungan neraca air menurut fungsi meteorologis sangat berguna untuk evaluasi ketersediaan air di suatu wilayah terutama untuk mengetahui kapan ada surplus dan defisit air. Neraca air ini umumnya dihitung dengan metoda Thornthwaite Mather.
Data yang diperlukan berupa :
1. Curah hujan bulanan
2. Suhu udara bulanan
3. Penggunaan lahan
4. Jenis tanah atau tekstur tanah
5. Letak garis lintang
Langkah-langkah perhitungan :
1.                   Hitung suhu udara bulanan rata-rata
Data suhu udara pada umumnya sulit diperoleh, oleh karena itu suhu udara dapat diperkirakan dengan data suhu yang ada di suatu tempat :Δ t = 0,006 x Δ ht1 = t
2 ± ΔtΔ h = beda tinggi tempat lokasi 1 dengan lokasi 2 (dalam meter)Δ t = beda suhu udara (Δ C);t2 = suhu udara di lokasi 2.
2.                   Hitung Evapotranspirasi dengan metode Thornthwaite Mather (Ep)
3.                   Hitung selisih hujan (P) dengan evapotranspirasi
4.                   Hitung “accumulated potential water losses” (APWL)
5.                   Hitung “Water Holding Capacity” (Sto) berdasar Tabel (Lampiran 4)
6.                   Hitung soil moisture storage (St.)
Sto dihitung atas dasar data tekstur tanah, kedalaman akar
7.                   Hitung delta St tiap bulannyaΔ st = Sti bulan ke i dikurangi St bulan ke (i – 1)
8.                   Hitung evapotranspirasi aktual (Ea)
untuk bulan basah ( P > Ep), maka Ea = Ep
untuk bulan kering ( P < Ep), maka Ea = P + |- Δ St|
9.                   Hitung surplus air (S); Bila P > Ep, maka S = ( P – EP) - Δ St.
10.               Hitung defisit (D), D = Ep - Ea.

Analisis Evapotranspirasi Metode Turc Langbein

Rumus umum yang digunakan yaitu konsep neraca air secara meteorologis pada suatu DAS (Seyhan, 1977) :
P = R + Ea ± Δ St
Dalam hal ini :
P = curah hujan
R = limpasan permukaan
Ea = evapotranspirasi aktual
Δ St = perubahan simpanan
Apabila neraca air tersebut diterapkan untuk periode rata-rata tahunan, maka Δ St dapat dianggap nol, sehingga surplus air yang tersedia adalah :
R = P – Ea
Dan jumlah air yang tersedia diperkirakan sebesar 25% hingga 35% dari surplus air.
Menurut Keijne (1973), evapotranspirasi aktual tahunan dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus Turc-Langbein :

Dalam hal ini :
E = evapotranspirasi aktual (mm/tahun)
Eo = evaporasi air permukaan (mm/tahun)
P = curah hujan rata-rata (mm/tahun)
T = suhu udara rata-rata (oC)
Nilai suhu udara dapat diketahui berdasarkan data suhu udara rata-rata tahunan dari stasiun yang diketahui dengan persamaan :
T1 = T2 ± (Z1 – Z2) 0,006
Dalam hal ini :
T1 = suhu udara yang dihitung pada stasiun 1
T2 = suhu udara yang diketahui dari stasiun 2
Z1 = elevasi stasiun 1
Z2 = elevasi stasiun 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar